Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mendikbud Menyediakan Laman Sahabat Keluarga Saluran Interaksi Orang Tua dengan Sekolah - Website atau laman sahabat keluarga yang dimiliki Direktorat Pembinaan Pendidikan keluarga (Bindikel) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan bisa menjadi bahan rujukan sekaligus saluran bagi orang tua dan guru untuk saling berinteraksi. “Direktorat Bindikel tidak bergerak satu arah, tapi jadi fasilitator, jadi tempat interaksi sesama orang tua, keluarga, dan sekolah untuk berbagi pengalaman, “Demikian dikatakan Mendikbud, Anies Baswedan, saat peluncuran laman Sahabat keluarga, di Gedung A Komplek Kemendikbud, Jakarta, 22/12/2015.
Kata Anies, di Indonesia ada sekitar 66 juta keluarga, 42 juta diantaranya punya kaitan dengan Kemdikbud atau pendidikan. Oleh karena itu, para keluarga diharapkan dapat memanfaatkan laman ini.
Pengalaman itu penting, katanya, saat melihat seorang anak berhasil, selalu ada pertanyaan tentang pola pendidikan yang diberlakukan orang tuanya. Namun pertanyaan yang sama juga muncul saat menyaksikan seseorang ditangkap KPK atas dugaan korupsi. “ Ada sesuatu yang missing, pengalaman baik kita ambil yang buruk kita hindari, sehingga tidak terulang lagi, “ujarnya
Dihadapan sekitar 350 undangan, mulai dari pejabat kemdikbud, organisasi mitra bidang pendidikan, serta kepala sekolah, orang tua, dan peserta didik, Anies menggarisbawahi, bahwa Direktorat Bindikel tidak bertujuan mengajar atau mendidik orang tua, tapi jadi mitra orang tua. “Karena itu tepat kalau laman ini dinamakan sahabat keluarga. Bila kemitraan orang tua dan sekolah, selain dengan masyarakat tu bisa berjalan dengan baik, Insya Alllah pendidikan akan lebih lengkap dan dengan baik, “ujarnya.
Ditekankan Anies, keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, tetapi juga sering disadari, bahwa orang tua merupakan pendidik yang tak disiapkan, sebab tak ada sekolah untuk orang tua. “Karena itu, kita melihat perlu adanya kemitraan antara negara, sekolah dengan keluarga, dan kita perlu buat agar suasana belajar muncul bukan hanya di sekolah, juga di rumah, dalam keluarga kita, “kata mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Namun, soal ketertibatan orang tua di sekolah ini, kata Mendikbud, ada konsekuensi bagi pemerintah, yakni bertanggung jawab mengelola jam kerja pelaku pendidikan, seperti guru dan kepala sekolah dan sistem penilaian kinerja guru, sehingga kemitraan berjalan baik. “Jangan sampai sekolah menyiapkan waktu untuk berdialog dengan guru, tapi sekolah tak memiliki materi pendamping, tidak semua sekolah punya bahan untuk berdialog dengan orang tua, “katanya.
Mendikbud mengapresiasi peluncuran laman Sahabat Keluarga dengan memanfaatkan momentum Hari Ibu. Menurut Mendikbud, tugas ibu tidak hanya mengajar, dan mendidik, tapi juga memberikan wisdom, kebijakan. “ini konsep yang penting saat memperingati Hari Ibu, juga dalam hal pendidikan keluarga, “ujarnya.
Kepada para ibu, Anis berharap, bila memperoleh ucapan “Selamat Hari Ibu”, dari anaknya, diharapkan tidak sekedar menjawab dengan ucapan “Terima Kasih” tapi juga menitipkan pesan untuk jangan korupsi. “Katakanlah, misalnya, Nak, jangan korupsi, rahim ibu bukan tempat untuk lahirnya tindak korupsi, “tekannya. Yanuar Jatnika
Bagi sahabat setia blog ini, yang mau mengunjungi Website Resmi Sahabat Keluarga Mendikbud silahkan Kunjungi Ke Web Sahabat Keluarga Mendikbud Di Sini.
Demikain info dan berita Tentang Mendikbud Menyediakan Laman Sahabat Keluarga Saluran Interaksi Orang Tua dengan Sekolah yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan menjadikan motivasi bagi kita semua. Amin
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar